Cinta Seni dan Budaya Indonesia

Nama: Jam’iyatul Hidayah

NIM: 165060301111020

Kelas: C

Seni budaya berasal dari dua suku kata Seni – Budaya. Kata Budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan Seni adalah ide atau gagasan proses dari sebuah pemikiran manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Seni dilihat dalam intisari ekspresi dan sebuah cipta rasa manusia dalam kreatifitas. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan sulit untuk dinilai, sebab masing-masing individu mempunyai rasa yang berbeda dalam mengnafsirkan seni dan budaya.

“Indonesia” banyak orang tidak tahu bahkan tidak mengenal apa itu Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Karena pulau diindonesia menyebar luas sehingga terdapat berbagai suku dan etnik yang ada. Berdasarkan sensus BPS Tahun 2010, terdapat sekitar 300 etnik atau 1.340 suku bangsa yang berkembang di Indonesia. Masing-masing suku bangsa memiliki adat dan budaya yang mewarnai negeri ini. Budaya yang beragam ini pun mampu menarik turis untuk datang dan melihat langsung tentang seni serta budaya di Indonesia.

Budaya dan Seni Indonesia berasal dari macam-macam pulau, seperti pulau jawa, pulau Sumatra, pulau kalimantan,pulau Sulawesi dan pulau papua. Berbagai seni ada di Indonesia. Seperti halnya seni tari.  Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Seni tari yang terkenal dari Indonesia ialah tari saman dari aceh ,tari kecak dari bali, dan masih banyak lagi seni tari yang berasal dari Indonesia. tetapi banyak dari orang Indonesia, apalagi anak muda zaman sekarang sudah terpengaruh oleh budaya asing atau masa moderenisasi. Ada juga Seni musik, Musik Indonesia juga tidak kalah terkenal dengan seni yang lain. Banyak dari pemuda Indonesia yang memperkenalkan dan memenangkan kompetisi dengan membawa seni musik ini. Seni music yang terkenal dari Indonesia adalah gamelan, Sasando, Keroncong dan masih banyak lagi. Seni dan budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan warisan yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan.

Beberapa tahun yang lalu, kita dihebohkan dengan kasus pengklaiman budaya batik dan reog yang diakui menjadi budaya negara lain. kasus ini menjadi tolak ukur bahwa pemerintah Indonesia dan juga masyarakat Indonesia masih belum menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Pengetahuan tentang budaya Indonesia harus ditekankan pada generasi muda, agar mengetahui betapa kayanya negri ini akan seni dan budaya . Budaya juga dapat dijadikan sebagai media belajar, seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang mengajarkan ilmu menggunakan watak perwayangan yang dekat dengan masyarakat pada masa itu. dengan demikian, tujuan ilmu dapat tercapai dan juga turut melestarikan budaya.

 

Namun, di zaman  sekarang akibat pengaruh globalisasi, banyak generasi pemuda yang kurang mengenal  nilai-nilai sakral dan luhur dari budaya warisan ini. Masuknya budaya barat yang tak kenal waktu merasuk ke semua pola kehidupan kita. Para generasi muda Indonesia sendiri bersikap acuh tak acuh dan terkesan lebih bangga, apabila mereka ‘memakai’ produk-produk luar negeri. Peran teknologi informasi pun sangat bepengaruh. Kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan akses berita membawa dampak buruk.  Tetapi, masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak menyadari akan hal tersebut. Dari berbagai kebudayaan yang ada sebagai generasi muda Indonesia patutnya kita bangga dan berusaha menyesuaikan atau menyaring budaya-budaya luar. Yang mampu menggerus kearifan budaya lokal Indonesia dengan semangat juang dan nilai dasar Pancasila.

 

Oleh karena itu, Kita sebagai generasi muda yang sadar akan budaya yang ada di Indonesia harus saling menginggatkan. Saling perduli akan nilai-nilai budaya yang masih ada dan sanggup untuk melestarikannya. Pada zaman sekarang harusnya kita bisa menseimbangkan antara moderenisasi dan budaya yang ada. Karena jika kita bisa menjalankannya denga baik, maka tujuan pelestarian akan tercapai. Tanpa adanya kata kuno didalam budaya dan seni tersebut.

 

 

 

 

Leave a comment